Premi Asuransi: Definisi, Tujuan, dan Faktor-Faktornya
Share to:
Dalam asuransi, ada berbagai istilah penting yang harus Anda pahami dengan baik. Salah satunya adalah premi asuransi yang menjadi salah satu elemen krusial saat Anda mempertimbangkan untuk membeli produk asuransi tertentu.
Pemahaman yang baik tentang istilah ini tentu akan membantu Anda dalam menentukan produk asuransi mana yang cocok dan sesuai kebutuhan. Dengan begitu, Anda tidak akan keliru dalam memilih produk asuransi sesuai benefit ditawarkan dan besaran premi yang dipilih.
Bagi Anda para calon nasabah baru yang belum familier dengan istilah premi, simak informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini.
Premi asuransi adalah sejumlah uang dalam nominal tertentu yang wajib dibayarkan oleh pemegang polis kepada perusahaan asuransi terpilih atas perlindungan finansial yang diberikan oleh perusahaan tersebut. Dengan kata lain, premi adalah biaya yang harus Anda bayarkan secara berkala sesuai perjanjian yang tertera dalam polis asuransi.
Bukan hanya itu saja, tujuan adanya premi juga bertujuan agar nasabah bisa menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial masing-masing. Oleh karena itu, semakin besar premi, maka manfaat yang akan didapatkan akan semakin maksimal. Begitu juga sebaliknya.
Namun, ada faktor-faktor lain yang berpengaruh dalam penentuan besaran premi, seperti: usia, riwayat kesehatan, dan pekerjaan. Hal inilah yang menjadikan besaran premi bersifat relatif. Artinya, setiap orang kemungkinan memiliki besaran premi yang berbeda, meski membeli produk asuransi yang sama.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi premi untuk asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.
1. Faktor yang Memengaruhi Premi Asuransi Kesehatan
Setidaknya ada empat faktor utama yang dapat memengaruhi besaran premi calon nasabah, antara lain:
Usia dan jenis kelamin. Semakin tua usia seseorang, maka risiko kesehatannya akan semakin tinggi. Hal ini terjadi karena risiko kondisi kesehatan tertentu akan meningkat seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, premi dalam asuransi untuk seseorang yang usianya lebih tua cenderung lebih tinggi. Kemudian jenis kelamin juga turut menentukan premi. Umumnya, premi untuk nasabah wanita lebih tinggi dibanding nasabah pria.
Status kesehatan. Dalam asuransi kesehatan, status kesehatan calon nasabah juga menjadi faktor krusial dalam menentukan premi. Apabila Anda memiliki riwayat penyakit kronis atau kondisi medis tertentu, kemungkinan besar preminya akan lebih tinggi. Biasanya, perusahaan asuransi akan melakukan penilaian medis untuk menentukan risiko yang mungkin dihadapi.
Gaya hidup. Apabila Anda memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau mengonsumsi alkohol, perusahaan asuransi akan menganggap Anda sebagai pemegang polis berisiko tinggi. Hal ini karena Anda memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit kronis, sehingga premi yang dibebankan akan lebih tinggi. Sebaliknya, jika Anda menjalani gaya hidup sehat, maka kemungkinan besar perusahaan asuransi akan memberi premi yang lebih rendah.
Cakupan dan Manfaat Polis. Salah satu faktor yang memengaruhi premi dalam asuransi adalah cakupan dan manfaat yang Anda pilih dalam polis asuransi. Polis dengan cakupan lebih luas dan manfaat yang lebih lengkap, tentu memiliki premi yang lebih tinggi daripada polis yang hanya menawarkan cakupan dasar.
2. Faktor yang Memengaruhi Premi Asuransi Jiwa
Faktor yang memengaruhi besaran premi pada asuransi jiwa sedikit berbeda dengan asuransi kesehatan. Hal ini tidak terlepas dari tujuan produk asuransi tersebut.
Sebab, asuransi jiwa bertujuan memberi manfaat finansial kepada ahli waris saat pemegang polis meninggal dunia. Beberapa faktor yang memengaruhi premi asuransi jiwa adalah sebagai berikut.
Jumlah pertanggungan. Jumlah uang atau pertanggungan merupakan sejumlah uang yang akan dibayarkan kepada ahli waris atau penerima manfaat ketika pemilik polis meninggal dunia. Semakin besar jumlah pertanggungan yang Anda pilih, maka semakin tinggi premi yang harus dibayar. Jadi, penting untuk menyeimbangkan kebutuhan finansial ahli waris dengan kemampuan membayar premi.
Durasi polis. Lamanya waktu pertanggungan juga akan berdampak pada besaran premi. Apabila Anda memilih polis dengan durasi panjang, seperti 20 atau 30 tahun, maka biasanya premi akan lebih tinggi dibanding polis jangka pendek. Hal ini terjadi karena semakin lama durasi polis, semakin besar juga risiko yang harus ditanggung perusahaan asuransi selama periode tersebut.
Pekerjaan. Pekerjaan calon nasabah juga menjadi faktor yang memengaruhi besaran premi pada produk asuransi jiwa. Adapun beberapa pekerjaan yang dianggap berisiko tinggi antara lain pekerjaan di sektor pertambangan, konstruksi, dan pekerjaan lain yang melibatkan risiko fisik tinggi. Jenis pekerjaan seperti ini meningkatkan premi.
Sudah Lebih Mengenal Apa Itu Premi dalam Asuransi?
Dalam memilih premi, perhatikan cakupan dan manfaat yang akan Anda dapatkan sesuai dengan profil risiko dan finansial. Sebab, apabila memiliki proteksi yang optimal, maka Anda akan memiliki keleluasaan untuk mendapatkan fasilitas kesehatan terbaik maupun Uang Pertanggungan sesuai perjanjian. Sementara bagi Anda yang tertarik ingin konsultasi lebih dalam tentang premi dalam asuransi, bisa hubungi tim Alife by Vision di sini.