Logo
Become a clientBecome a Partner

Published on:

Modified on:

Author: Alife

Mengapa Perempuan Rentan Penyakit Kritis? Ini Faktornya

Share to:

perempuan-rentan-penyakit-kritis

Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental semakin meningkat. Namun, nyatanya masih banyak kelompok masyarakat yang punya risiko lebih tinggi terhadap penyakit serius, seperti perempuan. Sebenarnya mengapa perempuan rentan penyakit kritis?

Menurut sejumlah studi, perempuan lebih rentan terkena penyakit kritis karena berbagai faktor yang bersifat biologi, sosial, dan psikologis. Jika Anda tertarik ingin tahu penyebab sampai langkah preventifnya, simak artikel ini sampai akhir.

BACA JUGA: Asuransi untuk Wanita yang Wajib Anda Punya demi Proteksi Diri

Mengapa Perempuan Rentan Penyakit Kritis? Ini Faktornya

Isu kesehatan perempuan memang belum mendapat perhatian yang seimbang. Padahal menurut data dari WHO, penyakit, seperti kanker payudara dan kanker serviks, menempati urutan teratas penyebab kematian perempuan di seluruh dunia.

Bahkan ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa penyakit autoimun bersifat kronis lebih banyak menyerang perempuan daripada laki-laki. Dari sini, tidak heran jika topik perempuan rentan penyakit kritis menjadi hal yang penting untuk dibahas secara komprehensif.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang membuat perempuan menjadi rentan terkena penyakit kritis.

1. Faktor Biologis dan Perubahan Hormon

Salah satu penyebab utama mengapa perempuan rentan penyakit kritis adalah faktor biologis dan hormonal. Tubuh perempuan akan selalu mengalami fluktuasi hormon secara berkala, mulai dari siklus menstruasi, kehamilan, hingga menopause.

Perubahan inilah yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan bisa meningkatkan risiko penyakit. Contohnya, seperti hormon estrogen yang diketahui memiliki peran protektif terhadap beberapa penyakit jantung.

Akan tetapi, ketika memasuki masa menopause dan produksi estrogen menurun, maka risiko penyakit kardiovaskular pada perempuan juga ikut meningkat. Bukan hanya itu, perempuan juga memiliki sistem imun yang lebih aktif dibanding laki-laki.

Apabila dilihat secara paradoks, hal ini bisa membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit autoimun, seperti lupus dan multiple sclerosis.

2. Peran Stres dan Gaya Hidup

Dalam kehidupan sehari-hari, banyak perempuan yang harus menjalankan berbagai peran secara bersamaan. Mulai dari profesional di tempat kerja, ibu rumah tangga, hingga pengelola keuangan keluarga. 

Sayangnya, tekanan ini sering kali berujung pada stres kronis yang menjadi salah satu pemicu utama penyakit kritis. Stres berkepanjangan bisa menyebabkan peradangan dalam tubuh dan memicu timbulnya berbagai penyakit serius, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Bukan hanya itu saja, gaya hidup yang tidak sehat, seperti jarang berolahraga dan kurang tidur, juga turut memperbesar peluang terkena penyakit kritis.

3. Kurangnya Kesadaran akan Deteksi Dini

Faktor lain yang juga turut memperkuat pernyataan bahwa perempuan rentan penyakit kritis adalah rendahnya tingkat kesadaran terhadap pemeriksaan kesehatan rutin. Saat ini masih banyak perempuan yang mengabaikan gejala awal penyakit atau menunda medical check-up karena alasan waktu, biaya, atau rasa takut terhadap diagnosis.

Padahal deteksi dini menjadi langkah penting untuk mencegah perkembangan penyakit ke tahap yang lebih serius. Beberapa pemeriksaan, seperti pap smear, mamografi, atau pemeriksaan tiroid, seharusnya dilakukan berkala, terutama bagi perempuan di atas usia 30 tahun.

BACA JUGA: Mengenal Jenis Asuransi Jiwa, Manakah yang Harus Dipilih?

Jenis Penyakit Kritis yang Umum Menyerang Perempuan

Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit kritis yang paling umum menyerang perempuan.

1. Kanker Payudara

Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum terjadi pada perempuan. Deteksi dini melalui gerakan Sadari (periksa payudara sendiri) dan mamografi sangat penting dilakukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

2. Kanker Serviks

Kanker serviks adalah penyakit kritis yang disebabkan oleh infeksi HPV (Human Papillomavirus). Meski sering kali menyerang perempuan, tapi penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi dan rutin melakukan pap smear.

3. Lupus

Lupus merupakan penyakit autoimun yang lebih sering menyerang perempuan usia produktif. Gejala penyakit ini sangat bervariasi dan sering kali tidak spesifik, sehingga sulit terdeteksi dini.

4. Penyakit Jantung

Meski identik dengan laki-laki, tapi penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu pada perempuan. Gejalanya pun bisa berbeda, seperti nyeri punggung, mual, atau kelelahan ekstrem.

5. Diabetes dengan Komplikasi

Perempuan yang memiliki penyakit diabetes sering kali memiliki risiko komplikasi penyakit kritis lainnya. Misalnya, seperti penyakit ginjal, stroke, dan kebutaan yang lebih tinggi dibanding laki-laki.

6. Osteoporosis

Kepadatan tulang perempuan memang cenderung menurun lebih cepat setelah menopause. Hal inilah yang membuat perempuan jadi lebih rentan terhadap osteoporosis dan risiko patah tulang.

BACA JUGA: Keunggulan Asuransi PAYDI dan Tips Memilih Produknya

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Agar tidak menjadi bagian dari data statistik penderita penyakit kritis, berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang bisa Anda terapkan.

  • Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan: Sangat disarankan minimal satu kali setahun untuk melakukan medical check up, termasuk pap smear, mamografi, dan cek kadar gula darah.
  • Menerapkan Pola Hidup Sehat: Konsumsi makanan yang bergizi, olahraga teratur, dan tidur cukup.
  • Mengelola Stres dengan Baik: Lakukan aktivitas yang menyenangkan, seperti yoga, meditasi, ataupun journaling, untuk mengelola stres.
  • Tidak Merokok dan Membatasi Alkohol: Kedua hal ini telah terbukti dapat meningkatkan risiko berbagai jenis penyakit kanker dan jantung.
  • Vaksinasi: Disarankan untuk melakukan vaksin HPV dan hepatitis B untuk mencegah kanker terkait virus.

Pentingnya Proteksi Finansial melalui Asuransi Penyakit Kritis

Selain menjaga kesehatan fisik, penting juga bagi Anda untuk mempertimbangkan perlindungan dari sisi finansial. Biaya pengobatan penyakit kritis, seperti lupus atau kanker, tentu bisa sangat tinggi dan berdampak besar terhadap kondisi keuangan.

Asuransi penyakit kritis dirancang untuk memberi santunan tunai saat seseorang terdiagnosis penyakit serius. Dengan memiliki perlindungan ini, maka Anda bisa lebih fokus pada proses pemulihan tanpa perlu khawatir akan biaya rumah sakit atau pengobatan jangka panjang.

Selain itu, bagi perempuan yang berperan sebagai tulang punggung keluarga atau memiliki peran penting dalam pengelolaan keuangan rumah tangga, asuransi penyakit kritis dapat menjadi pilihan yang sangat bijak.

BACA JUGA: Manfaat Asuransi Jiwa bagi Generasi Z, Alasan Wajib Punya Ini!

Mengapa Perempuan Rentan Penyakit Kritis Harus Jadi Perhatian Serius?

Fakta bahwa perempuan rentan penyakit kritis bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja. Faktor biologis, peran sosial, hingga stres dan kurangnya deteksi dini menjadi penyebab utama yang perlu Anda waspadai.

Dengan mengenali risikonya dan mengambil langkah preventif yang tepat, Anda bisa melindungi diri sendiri maupun orang-orang tercinta dari dampak penyakit kritis. Jangan tunggu sampai terlambat!

Kini, Anda bisa lakukan pencegahan dengan melakukan pemeriksaan kesehatan dini dan memberi proteksi ganda melalui asuransi penyakit kritis. Jika Anda tertarik ingin tahu lebih dalam tentang produk asuransi tersebut, konsultasikan segera bersama agen asuransi Alife by Vision di sini.

Artikel Terbaru

Alife®

Location
Grand Slipi Tower Lt.26 & 42 Jl. S. Parman Kav 22-24 Palmerah, Jakarta Barat, 11480
Follow Us