Logo
Become a clientBecome a Partner

Published on:

Modified on:

Author: Alife

Mengungkap Mitos atau Fakta Asuransi untuk Nasabah Baru

Share to:

mitos-atau-fakta-asuransi

Masih banyaknya masyarakat Indonesia yang awam seputar asuransi kerap kali menimbulkan banyak stigma terkait produk perlindungan ini. Akibatnya, banyak dari mereka yang tidak bisa membedakan soal mitos atau fakta asuransi.

Hal ini terjadi karena masih rendahnya literasi masyarakat Indonesia tentang produk-produk asuransi. Jadi, tak heran jika masih ada sebagian orang yang meragukan pentingnya asuransi sebagai proteksi diri dan keluarga di masa depan.

Jika Anda belum memiliki asuransi dan masih awam dengan produk-produknya, simak informasi seputar mitos atau fakta asuransi dalam artikel ini.

Baca Juga: Nasabah Asuransi Baru? Pahami Dulu Istilah Dalam Asuransi Ini

Mitos dan Fakta tentang Asuransi

Berikut adalah berbagai mitos seputar produk-produk asuransi dan fakta sebenarnya yang wajib Anda ketahui.

1. Kepemilikan Asuransi

Mitos di masyarakat menyebutkan bahwa asuransi hanya diperuntukkan bagi orang tua saja. Akibatnya, banyak orang yang beranggapan jika asuransi hanya bagi mereka yang sudah berusia lanjut dan mempunyai risiko kesehatan tinggi.

Padahal faktanya asuransi wajib dimiliki oleh siapa saja, baik tua maupun muda. Bahkan justru akan lebih baik jika Anda telah memiliki perlindungan asuransi sedari muda. Hal ini karena premi yang dibayarkan akan jauh lebih murah jika dibandingkan ketika Anda membeli asuransi di usia tua.

Pasalnya, saat masih muda, risiko terjadinya masalah kesehatan dalam waktu dekat cenderung lebih kecil. Oleh karena itulah, bisa dikatakan bahwa memiliki asuransi sejak usia muda jauh lebih menguntungkan sebagai proteksi di masa depan.

2. Tujuan Asuransi

Bicara soal mitos atau fakta asuransi tentu tidak terlepas dari banyaknya anggapan yang menyebut bahwa asuransi sama dengan tabungan, sehingga tidak perlu untuk memiliki keduanya. Tentu saja hal ini adalah mitos karena asuransi dan tabungan adalah dua produk keuangan yang berbeda, meski sama-sama bertujuan untuk mempersiapkan kesejahteraan di masa depan.

Jadi, asuransi bertujuan untuk memberi proteksi terhadap risiko kehidupan, seperti kematian atau biaya perawatan medis yang tidak dapat di-cover oleh tabungan. Sementara tabungan bertujuan untuk memberi keamanan dari pengeluaran tak terduga dan dana darurat.

Selain itu, asuransi juga dapat dibayarkan dengan premi rutin yang ditentukan saat awal perjanjian polis asuransi. Berbeda halnya dengan tabungan yang waktu setorannya lebih fleksibel, tergantung dari jumlah yang Anda sisihkan dan sering kali tidak ada komitmen dalam mencapai tujuan tersebut.

3. Harga Premi Asuransi

Kini, salah satu mitos asuransi yang beredar di masyarakat adalah harga premi yang cenderung mahal, sehingga membuat banyak orang ragu untuk membeli produk asuransi. Namun, faktanya adalah besaran harga premi asuransi bersifat relatif karena tergantung pada kebutuhan dan berbagai faktor lainnya.

Fakta mengenai asuransi ini masih banyak disalahpahami oleh masyarakat Indonesia karena kurangnya informasi terkait produk asuransi. Pada dasarnya, tidak ada ada premi asuransi yang terlalu mahal apabila dibandingkan dengan benefit yang ditawarkan. 

Apalagi sebenarnya besaran premi yang wajib dibayar rutin tersebut sudah melalui perhitungan dari perusahaan asuransi dan menyesuaikan kebutuhan tiap nasabahnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa besaran premi asuransi bersifat relatif, sebab hal ini tergantung pada faktor-faktor penentunya, seperti usia, riwayat medis, dan lain sebagainya.

4. Proses Klaim Asuransi

Hingga kini masih banyak orang yang meragukan benefit dari asuransi. Hal ini tidak terlepas dari adanya mitos di masyarakat yang mengatakan bahwa proses klaim asuransi akan dipersulit atau ditolak oleh perusahaan. Namun, fakta sebenarnya bukanlah seperti itu.

Jadi, sebelum mengajukan klaim, pastikan Anda telah memahami ketentuan klaim yang tertera di polis. Sebab, dalam proses pengajuan, perusahaan asuransi mempunyai beberapa dasar yang digunakan sebagai penentuan apakah klaim asuransi tersebut akan diterima atau ditolak. 

Adapun salah satu yang berpengaruh adalah ada atau tidaknya pre-existing condition, yakni kondisi yang sudah ada sebelumnya dan memperlihatkan adanya penyakit atau cedera medis yang sudah dialami sebelum penandatanganan polis. Sebab, beberapa perusahaan asuransi tidak bisa menerima pengajuan klaim apabila Anda memiliki pre-existing condition.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk membaca dan memahami polis sebelum tanda tangan. Sementara itu, untuk proses pengajuan klaim asuransi yang lebih mudah, kini Anda bisa melakukannya secara online. Dengan begitu, Anda tidak perlu repot-repot mendatangi perusahaan asuransi untuk mengajukan klaim.

Baca Juga: Ingin Memakai Asuransi? Paham Dulu Prinsip Asuransi Berikut!

Manakah Mitos Seputar Asuransi yang Baru Anda Ketahui Faktanya?

Demikian informasi mengenai mitos atau fakta seputar asuransi yang hingga kini masih beredar luas di masyarakat. Pastikan untuk selalu melakukan riset dan cek ulang terkait dengan informasi seputar asuransi yang Anda dapatkan.

Bila perlu, jangan ragu untuk melakukan sesi konsultasi dengan agen asuransi terkait. Saat ini, Alife by Vision juga menyediakan layanan konsultasi untuk membantu calon nasabah baru agar lebih memahami produk asuransi yang mereka pilih sebelum membelinya. Jika Anda tertarik, silakan daftarkan diri sebagai klien untuk melakukan sesi konsultasi Alife by Vision di sini!

Artikel Terbaru

Alife® Vision

Location
Grand Slipi Tower Lt.26 & 42 JL. S PARMAN KAV 22-24 Palmerah, Jakarta Barat, 11480
Follow Us