Published on:
Modified on:
Author: Alife
Share to:
Dalam asuransi, premi yang dibebankan pada nasabah perempuan umumnya cenderung lebih tinggi dari laki-laki. Hal ini tidak terlepas dari risiko yang juga lebih kompleks pada perempuan. Termasuk terkait dengan angka harapan hidup perempuan.
Tahukah Anda bahwa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi dibanding laki-laki? Hal ini terjadi karena berbagai alasan. Jika Anda tertarik ingin tahu lebih banyak, simak artikel ini sampai akhir.
Baca Juga: Prinsip Utmost Good Faith dalam Asuransi dan Contohnya
Sederhananya, angka harapan hidup adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas hidup masyarakat. Salah satu yang menarik dari hasil penelitian terkait angka harapan hidup ini adalah ternyata perempuan memiliki persentase yang lebih tinggi dibanding laki-laki.
Merujuk pada data statistik global dari WorldOMeters, pada tahun 2023, angka harapan hidup perempuan mencapai 76 tahun. Sedangkan angka harapan hidup laki-laki hanya 70,8 tahun.
Selisih antara keduanya mencapai lebih dari lima tahun. Perbedaan inilah yang membuat rata-rata angka harapan hidup di dunia hanya sekitar 73,4 tahun.
Diketahui bahwa sejak tahun 1960, angka harapan hidup masyarakat di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1960-an, angka harapan hidup dunia hanya 47,7 tahun.
Sementara itu, selama enam dekade terakhir, terjadi peningkatan angka harapan hidup yang cukup signifikan. Hal inilah yang membuat angka harapan hidup saat ini bertambah hampir 30 tahun lebih lama, seperti hasil dari data WorldOMeters di atas.
Terlepas dari itu semua, angka harapan hidup perempuan selalu lebih tinggi daripada laki-laki. Apabila ditelusuri lebih rinci, selisih angka harapan hidup antara perempuan dan laki-laki pada tiap dekadenya juga cenderung mengalami peningkatan walau tidak selalu stagnan.
Baca Juga: Tips Klaim Asuransi Kesehatan untuk Pengajuan Tanpa Masalah
Tinggi angka harapan hidup pada perempuan tentu terjadi bukan tanpa alasan. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab perbedaan angka harapan hidup antara perempuan dan laki-laki.
Faktor biologis adalah salah satu alasan utama mengapa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Jadi, secara alami, tubuh perempuan memiliki resistensi yang lebih baik terhadap beberapa penyakit dibanding laki-laki.
Selain itu, perempuan mempunyai dua kromosom X, sementara laki-laki hanya punya satu kromosom X dan satu kromosom Y. Dalam ilmu sains, kromosom X membawa lebih banyak gen yang terlibat dalam perbaikan sel.
Pada saat sel tubuh mengalami kerusakan, maka perempuan mempunyai dua salinan gen, sehingga lebih mampu memperbaiki kerusakan yang terjadi. Bukan hanya itu saja, hormon estrogen milik perempuan juga dapat melindungi tubuh dari penyakit kardiovaskular secara alami.
Bersamaan dengan berbagai kondisi biologis lainnya, faktor genetik inilah yang membuat perempuan lebih tahan terhadap penyakit dan penuaan. Seluruh faktor biologis ini yang kemudian berkontribusi pada angka harapan hidup yang lebih tinggi.
Alasan mengapa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi lainnya berkaitan dengan akses layanan kesehatan. Salah satu fakta menarik terkait hal ini adalah perempuan biasanya lebih sering mengakses layanan kesehatan dibanding laki-laki.
Hal ini terjadi karena peran perempuan yang sering kali ditempatkan sebagai pengasuh dalam keluarga. Adanya faktor kultural inilah yang membuat perempuan cenderung lebih sadar akan pentingnya kesehatan.
Tidak hanya itu, dorongan untuk menjaga kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan kehamilan juga cenderung membuat perempuan lebih sering datang ke layanan kesehatan.
Sementara itu, laki-laki justru merasa enggan untuk mencari perawatan medis. Keengganan ini tidak terlepas dari stereotip gender pria yang erat dengan kekuatan dan kemandirian. Alhasil, banyak dari mereka yang memilih menunda pergi berobat saat sakit.
Tidak banyak orang tahu bahwa gaya hidup dan kebiasaan antara perempuan dengan laki-laki juga turut serta memengaruhi perbedaan angka harapan hidup. Secara umum, perempuan cenderung menghindari kebiasaan buruk, seperti merokok dan minum alkohol berlebihan.
Berbanding terbalik dengan laki-laki yang cenderung mempunyai gaya hidup yang berisiko bagi kesehatan. Faktor penyebab perbedaan angka harapan hidup berdasarkan indikator ini sudah banyak dibuktikan oleh berbagai penelitian, seperti laporan Worldwide Addiction Center.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa adiksi alkohol dan obat-obatan terlarang terbukti lebih banyak dialami laki-laki daripada perempuan. Hal ini semakin diperparah dengan pola hidup tidak sehat yang berkaitan erat dengan penyakit mematikan, seperti jantung, kanker paru-paru, dan hati.
Pekerjaan dan lingkungan kerja juga menjadi alasan mengapa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Meski kini mayoritas masyarakat sudah modern, tapi masih banyak diskriminasi terhadap perempuan untuk mendapatkan pekerjaan.
Hal ini berakibat pada laki-laki yang mendapat kesempatan bekerja lebih besar. Namun, kondisi ini juga berbanding lurus dengan paparan akan risiko kerja yang lebih besar juga pada laki-laki.
Pria lebih mudah mendapatkan pekerjaan di industri yang kebanyakan menuntut kekuatan fisik, seperti manufaktur dan pertambangan. Akibatnya, mereka juga memiliki risiko cedera yang tinggi dan paparan zat berbahaya.
Hal inilah yang mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang hingga mengurangi angka harapan hidup laki-laki. Berbagai tantangan yang dihadapi laki-laki tersebut dapat mempercepat proses penuaan dan meningkatkan risiko penyakit kronis.
Alasan terakhir adalah karena adanya perbedaan peran gender dan sosial antara perempuan dengan laki-laki. Di banyak negara, laki-laki sering kali diharapkan menjadi pencari nafkah utama yang membuatnya mendapat tekanan psikologis dan fisik yang besar.
Tekanan ini kemudian akan menyebabkan stres yang berkelanjutan, sehingga berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang. Berbeda halnya dengan perempuan yang cenderung memiliki jaringan sosial lebih kuat dan lebih banyak memberi dukungan emosional satu sama ini lain.
Adanya jaringan sosial ini yang membuat perempuan lebih pandai dalam mengelola dan menghadapi stres. Sebab, hubungan sosial yang erat bisa membantu untuk mengurangi stres, memperpanjang umur, serta meningkatkan kesehatan mental.
Baca Juga: Perlukah Asuransi Jiwa untuk Anak? Ini Penjelasannya
Dengan memahami alasan mengapa angka harapan hidup perempuan lebih tinggi daripada laki-laki di atas, maka Anda diharapkan senantiasa lebih menjaga kesehatan. Selain itu, meningkatkan kesadaran sosial untuk memastikan umur panjang dan hidup sejahtera di usia senja juga jadi hal yang tak kalah penting.
Kemudian, Anda juga disarankan untuk memiliki asuransi sebagai proteksi kesehatan dan hari tua nanti. Anda bisa memilih asuransi kesehatan maupun asuransi jiwa dari Alife by Vision dengan besaran premi yang disesuaikan kebutuhan dan kondisi pribadi.
Apabila Anda tertarik memiliki produk asuransi dari Alife by Vision, bisa daftarkan diri Anda terlebih dahulu di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.