Logo
Become a clientBecome a Partner

Published on:

Modified on:

Author: Alife

Investasi, Dana Darurat, atau Asuransi Dulu, Mana Prioritasnya?

Share to:

dana-darurat-atau-asuransi-dulu

Asuransi, dana darurat, dan investasi adalah tiga produk keuangan yang sama-sama perlu untuk Anda miliki. Namun, sebenarnya mana yang harus dimiliki, investasi, dana darurat, atau asuransi dulu?

Pertanyaan ini memang kerap muncul bagi orang-orang yang baru menyadari akan pentingnya memiliki ketiga produk keuangan tersebut. Sebab, tidak semua orang memiliki kondisi finansial yang cukup untuk bisa memiliki ketiganya. Oleh karena itu, mereka harus memprioritaskan salah satu di antaranya terlebih dahulu.

Apabila Anda juga mengalami kebingungan yang sama antara investasi, dana darurat, atau asuransi dulu, simak informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini, ya.

Baca Juga: Mengenal Agen Asuransi dan Tips Memilih Agen yang Tepat

Investasi, Dana Darurat, atau Asuransi Dulu?

Melakukan perencanaan keuangan secara matang adalah hal yang perlu dilakukan oleh setiap individu. Khususnya memiliki investasi, asuransi, dan dana darurat sebagai langkah proteksi di masa depan.

Apalagi mayoritas orang ingin memiliki kondisi keuangan yang seimbang dan stabil. Bahkan ada juga yang ingin mencapai bebas finansial di usia tertentu.

Dalam mencapai tujuan tersebut, kerap kali muncul perdebatan terkait prioritas antara investasi, dana darurat, atau asuransi dulu. Berikut ini adalah penjelasan mengenai urgensitas asuransi, investasi, dan dana darurat yang bisa menjadi pertimbangan Anda.

1. Dana Darurat

Dana darurat adalah sejumlah dana yang dikumpulkan secara khusus untuk digunakan saat menghadapi situasi darurat atau kejadian yang tidak terduga. Misalnya, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, biaya perawatan medis, dan lain sebagainya.

Dengan memiliki dana darurat, maka dapat memberikan rasa aman serta perlindungan finansial yang lebih besar pada masa-masa sulit tanpa harus bergantung pada pinjaman atau bahkan menguras tabungan jangka panjang Anda.

Adapun besaran dana darurat yang harus dikumpulkan juga perlu menyesuaikan kebutuhan serta tanggungan masing-masing individu. Akan tetapi, idealnya jumlah dana darurat yang harus terkumpul adalah sekitar 6-12 kali pemasukan bulan Anda. Berikut adalah rinciannya.

  • 6 kali pemasukan bulanan apabila Anda masih single.
  • 9 kali pemasukan bulanan apabila Anda sudah menikah.
  • 12 kali pemasukan bulanan apabila Anda sudah menikah dan memiliki anak.

Angka tersebut dirumuskan berdasarkan perkiraan jarak waktu yang sekiranya cukup bagi Anda untuk mencari pekerjaan baru ataupun menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi keuangan tanpa mengalami stres yang berlebih. Jadi, untuk sementara waktu, Anda bisa menggunakan dana darurat tersebut dalam kondisi mendesak.

Dalam hal ini, mempunyai dana darurat dapat memberikan Anda berbagai keuntungan, seperti:

  • Memberi perlindungan jangka pendek ketika Anda membutuhkan dana dalam jumlah besar di kondisi yang mendesak.
  • Dana darurat memberi fleksibilitas dan kontrol yang lebih besar terhadap keuangan Anda di situasi tertentu yang bersifat darurat.

2. Asuransi

Bicara soal dana darurat atau asuransi dulu, tentu tidak terlepas dari peran penting produk keuangan ini bagi perlindungan keuangan Anda. Hal yang sama juga berlaku pada asuransi.

Pasalnya, asuransi dapat membantu melindungi Anda dari segala risiko yang bisa mengancam keseimbangan keuangan jangka panjang. Contohnya, seperti pengobatan rawat inap, kecelakaan, hingga meninggal dunia.

Jadi, dengan memiliki asuransi, maka Anda dan keluarga akan mempunyai jaringan pengaman keuangan dalam menghadapi berbagai risiko tersebut. Apalagi saat ini ada banyak jenis asuransi yang bisa dipilih sesuai kebutuhan Anda dan keluarga. Beberapa di antaranya, yakni:

  1. Asuransi Kesehatan: Berfungsi untuk menanggung biaya perawatan medis, termasuk rawat inap, rawat jalan, biaya dokter, dan lainnya.
  2. Asuransi Jiwa: Berfungsi untuk memberi santunan dalam bentuk Uang Pertanggungan apabila pihak tertanggung meninggal dunia, sehingga dapat membantu keluarga yang ditinggalkan untuk tetap memiliki keamanan finansial.
  3. Asuransi Penyakit Kritis: Berfungsi sebagai pengganti pemasukan dan biaya pengobatan medis yang tidak di-cover oleh asuransi kesehatan.

Dengan memiliki asuransi, maka Anda akan mendapat perlindungan jangka panjang yang dapat menjamin keamanan kondisi keuangan Anda. Bukan hanya itu saja, asuransi juga dapat mencegah dampak besar terhadap arus kas keuangan dan aset jangka panjang yang dimiliki.

Jika memiliki asuransi, maka Anda akan memiliki ketenangan jangka panjang. Sebab, ada tahu bahwa ada perusahaan asuransi yang akan menjamin biaya atau kerugian yang mungkin terjadi.

3. Investasi

Apabila kebutuhan mendesak dan proteksi sudah terpenuhi, maka kini giliran investasi untuk pertumbuhan kekayaan. Investasi merupakan cara pengembangan aset agar bisa menghasilkan keuntungan di masa depan. 

Oleh karena itu, investasi bisa jadi langkah berikutnya setelah dana darurat dan asuransi siap. Artinya, investasi hanya disarankan ketika Anda sudah memenuhi dua kebutuhan dasar, yakni dana darurat dan asuransi.

Beberapa instrumen investasi yang bisa jadi pilihan Anda adalah sebagai berikut.

  1. Reksa dana: Cocok untuk pemula karena prosesnya dikelola manajer investasi dengan risiko yang terdiversifikasi.
  2. Saham: Menawarkan potensi keuntungan tinggi, tapi juga dengan volatilitas yang besar, sehingga sesuai jika Anda siap menghadapi risiko lebih tinggi.
  3. Obligasi: Instrumen berpendapatan tetap yang relatif stabil dan risikonya lebih rendah daripada saham.

Dalam penerapannya, investasi harus dilakukan dengan perencanaan matang dan menyesuaikan profil risiko Anda. Contohnya, apabila Anda mencari instrumen yang aman, maka reksa dana bisa jadi pilihan.

Berbeda halnya jika Anda siap menerima risiko lebih besar agar bisa mendapat potensi imbal hasil lebih tinggi, sudah pasti saham bisa dipertimbangan. Dengan menentukan strategi yang tepat, maka berinvestasi sejak dini akan mempercepat pertumbuhan kekayaan daripada hanya menabung biasa.

Baca Juga: Ini Perbedaan Asuransi dan Tabungan, Jangan Sampai Salah!

Urutan Keuangan yang Ideal

Dari penjelasan di atas, kini bisa Anda pahami bahwa urutan pengelolaan keuangan yang ideal adalah sebagai berikut.

  1. Membangun Dana Darurat: Anda perlu mengutamakan penyisihan dana untuk kondisi tidak terduga.
  2. Mendapatkan Asuransi: Lengkapi proteksi finansial dengan asuransi yang sesuai kebutuhan, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan lainnya.
  3. Mulai Berinvestasi: Setelah memiliki fondasi kuat, maka Anda bisa mulai alokasikan dana untuk investasi jangka panjang.

Dengan mengikuti urutan tersebut, maka Anda akan memiliki fondasi keuangan yang kokoh sebelum mengejar pengembangan aset. Jadi, utamakan dana darurat dan asuransi telebih dahulu agar Anda siap menghadapi risiko finansial tanpa mengganggu tujuan investasi.

Apalagi kepemilikan keduanya tidak bisa dipisahkan satu sama lain, khususnya jika Anda ingin memiliki perlindungan keuangan dengan lebih optimal. Selain itu, keduanya juga memiliki fungsi dan peran penting dalam mewujudkan tujuan keuangan Anda.

Asuransi akan fokus memberi perlindungan finansial yang besar di kondisi terdesak yang berhubungan dengan biaya pengobatan akibat penyakit atau kecelakaan, maupun biaya hidup yang terus berjalan walaupun pencari nafkah terkena risiko dan menjadi tidak produktif lagi. 

Sedangkan dana darurat dapat membantu di kondisi mendesak lainnya yang tidak ditanggung oleh asuransi, seperti genteng bocor, peralatan rumah tangga yang tiba-tiba rusak, dan pemotongan gaji atau omset bisnis yang menurun.

Baca Juga: Alasan Asuransi Menolak Klaim yang Paling Sering Terjadi

Manakah yang Harus Jadi Prioritas: Investasi, Dana Darurat, atau Asuransi Dulu?

Meski dana darurat atau asuransi dulu kerap kali menjadi pertanyaan besar yang menimbulkan perdebatan, tetapi kedua produk keuangan ini sebenarnya adalah komponen yang saling melengkapi dalam menjaga keamanan keuangan Anda.

Saat ini pilihan produk asuransi sangat beragam dan dapat disesuaikan dengan kondisi finansial Anda. Jadi, pastikan Anda memiliki dana darurat dan asuransi sekaligus. Apabila keduanya sudah terpenuhi, baru Anda bisa mulai masuk ke ranah investasi.

Terkait dengan dana darurat dan asuransi, Anda bisa berkonsultasi langsung dengan agen Alife by Vision untuk merumuskan strategi yang paling cocok agar bisa memiliki kedua produk keuangan tersebut di saat bersamaan. Tertarik konsultasi dengan agen profesional Alife by Vision? Daftarkan diri Anda sekarang juga di sini!

Artikel Terbaru

Alife®

Location
Grand Slipi Tower Lt.26 & 42 Jl. S. Parman Kav 22-24 Palmerah, Jakarta Barat, 11480
Follow Us