Published on:
Modified on:
Author: Alife
Share to:
Bicara soal perencanaan keuangan, tentu tidak terlepas dari dana darurat yang harus dipersiapkan sejak dini. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang sangat dinamis dan tidak menentu seperti sekarang ini. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung dana darurat dengan tepat.
Pasalnya, kebutuhan dana darurat setiap orang akan berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan dan statusnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa dana darurat ini bersifat personal karena disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan finansial orang yang bersangkutan.
Bagi Anda yang tertarik ingin tahu cara menghitung kebutuhan dana darurat, simak informasi selengkapnya dalam artikel di bawah ini!
Baca Juga: Cara Kerja Unit Link, Produk Investasi dengan Manfaat Ganda
Sebelum masuk ke pembahasan langkah-langkah menghitung dana darurat, tentu Anda perlu mengetahui istilah ini terlebih dahulu.
Sederhananya, dana darurat merupakan sejumlah dana yang dipersiapkan secara khusus untuk mengatasi situasi darurat yang tiba-tiba dan tidak terduga. Contohnya, seperti kehilangan pekerjaan, kecelakaan, dan berbagai keadaan darurat lain.
Oleh karena itu, dana darurat bertujuan untuk memberi keamanan finansial sekaligus memastikan kelangsungan hidup seseorang tanpa harus bergantung pada sumber pendapatan utama. Hal inilah yang membuat dana darurat menjadi salah satu elemen utama dalam financial freedom yang harus dipenuhi.
Menariknya, dalam konsep ekonomi, dana darurat tidak hanya sekadar simpanan ketika kondisi darurat, tetapi juga sebagai alat yang memungkinkan seseorang untuk mengendalikan keuangan mereka tanpa terpengaruh kondisi ekonomi yang tidak pasti atau kejadian tidak terduga lainnya.
Baca Juga: Definisi Polis Asuransi, Fungsi, dan Manfaatnya bagi Nasabah
Menghitung besaran dana darurat yang perlu Anda kumpulkan adalah hal dasar yang harus dilakukan terlebih dahulu. Pasalnya, langkah ini akan berkaitan dengan keberhasilan Anda dalam mengelola keuangan.
Oleh karena itu, proses ini cenderung melibatkan beberapa tahap yang harus diperhatikan dengan cermat. Berikut ini adalah cara perhitungan dana darurat yang perlu Anda pahami.
Cara pertama adalah Anda perlu memahami besaran pengeluaran bulanan Anda secara rutin. Adapun yang dimaksud pengeluaran juga termasuk biaya sewa atau cicilan rumah, listrik, air, transportasi, makanan, dan lain sebagainya.
Selain itu, Anda juga perlu menghitung pengeluaran lainnya yang mungkin tidak terjadi setiap bulan, seperti biaya pendidikan anak, perawatan kesehatan, atau membayar premi asuransi. Dengan adanya gambaran pengeluaran bulanan secara detail, maka Anda bisa mulai menghitung besaran dana darurat yang harus dikumpulkan.
Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah berapa lama Anda ingin dana darurat tersebut bisa menopang kehidupan Anda saat situasi darurat. Idealnya, Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda selama 3-6 bulan.
Akan tetapi, dalam situasi tertentu, Anda bisa mempertimbangkan untuk mempunyai dana darurat yang lebih besar. Khususnya dalam kondisi pekerjaan dengan ketidakpastian yang tinggi atau kondisi kesehatan yang membutuhkan biaya tambahan.
Cara menghitung dana darurat yang terakhir adalah menentukan nominal dana darurat yang harus Anda kumpulan. Sebenarnya, langkah ini sangatlah mudah karena Anda cukup mengalikan jumlah pengeluaran per bulan dengan jumlah bulan.
Jika Anda saat ini masih single, maka jumlah pengeluaran bisa dikalikan 3. Sementara bagi yang sudah menikah, jumlah pengeluaran dikalikan 6. Bagi yang sudah menikah dan punya anak, jumlah pengeluaran dikalikan 12.
Agar lebih mudah dalam memahaminya, berikut adalah simulasi perhitungan dana darurat untuk single dan yang sudah menikah sebagai contoh.
a. Dana Darurat untuk Single
Sebagai seseorang yang single atau belum menikah, pengeluaran Anda per bulan sebesar Rp5.000.000. Artinya, dana darurat yang harus dikumpulkan adalah Rp5.000.000 x 3 bulan = Rp15.000.000.
b. Dana Darurat untuk yang Sudah Menikah
Sedangkan bagi yang sudah menikah dan memiliki anak, contoh perhitungannya adalah sebagai berikut.
Anda sudah menikah dan memiliki satu orang anak dengan pengeluaran per bulan Rp10.000.000. Artinya, dana darurat yang harus dikumpulkan adalah Rp10.000.000 x 12 bulan = Rp120.000.000.
Baca Juga: Mengenal Jenis Asuransi Jiwa, Manakah yang Harus Dipilih?
Financial freedom adalah salah satu tujuan jangka panjang yang diinginkan oleh banyak orang. Dengan memenuhi dana darurat, maka Anda sudah satu langkah lebih unggul untuk mencapai financial freedom.
Lantas, bagaimana cara mencapai financial freedom dengan dana darurat? Berikut beberapa tipsnya yang bisa diterapkan.
Salah satu kunci utama untuk mengoptimalkan dana darurat adalah membuat anggaran keuangan secara rinci. Jadi, nantinya Anda akan mengetahui pendapatan yang diperoleh dan pengeluaran bulanan.
Setelah itu, Anda juga perlu membuat perencanaan keuangan untuk mewujudkan kebutuhan dana darurat tersebut. Dalam hal ini, Anda bisa menabung dan investasi secara teratur setiap bulannya.
Berkaitan dengan cara menghitung dana darurat, Anda juga perlu mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Hal ini tidak hanya akan mengurangi pengeluaran bulanan Anda, tetapi juga dapat membuat Anda lebih optimal dalam menyisihkan uang untuk menabung dan berinvestasi.
Terakhir, penting bagi Anda memiliki asuransi untuk melindungi dana darurat. Namun, pastikan Anda memiliki asuransi yang sesuai, baik itu asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maupun asuransi umum, seperti rumah, mobil, dan travel insurance.
Memiliki asuransi akan membantu dana darurat Anda dari risiko yang membutuhkan pengeluaran besar, seperti penyakit parah atau kecelakaan. Sebab, Anda akan mendapatkan perlindungan risiko tersebut dari produk asuransi yang dimiliki sesuai ketentuan yang tertera dalam polis asuransi.
Baca Juga: Perbedaan Asuransi dan BPJS yang Perlu Dikenali, Apa Saja?
Setelah mengetahui cara menghitung kebutuhan dan darurat, maka kini Anda perlu lebih bijak dalam mengatur pendapatan dan pengeluaran. Dengan begitu, akan lebih mudah bagi Anda dalam mengumpulkan dana darurat sesuai dengan target yang telah ditentukan.
Selain memiliki perlindungan keuangan dengan dana darurat, Anda juga disarankan untuk memiliki asuransi. Jadi, saat terjadi risiko yang tidak diinginkan, beban biaya yang harus dibayarkan akan dialihkan kepada perusahaan asuransi sesuai produk yang Anda pilih.
Tentunya hal ini akan melindungi dana darurat Anda agar bisa tidak terpakai untuk hal-hal tersebut. Bagi Anda yang ingin merencanakan kondisi finansial jangka panjang dan membeli produk asuransi, dapatkan sesi konsultasi bersama Alife by Vision di sini! Nantinya, Anda akan mendapatkan bimbingan seputar finansial dan asuransi agar Anda bisa menikmati perlindungan yang maksimal.