Logo
Become a clientBecome a Partner

Published on:

Modified on:

Author: Alife

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis dan Orang yang Harus Memiliki

Share to:

asuransi-penyakit-kritis

Asuransi penyakit kritis adalah bentuk perlindungan finansial yang dirancang untuk memberi proteksi ketika seseorang didiagnosis menderita penyakit serius, seperti kanker, stroke, atau serangan jantung. Dalam kondisi ini, biaya pengobatan tentu bisa jadi sangat mahal dan berdampak pada kondisi keuangan keluarga.

Oleh karena itu, memiliki asuransi penyakit kritis dapat menjadi langkah strategis untuk menjaga keamanan finansial di masa sulit. Simak artikel ini sampai akhir untuk dapatkan informasi terkait pengertian hingga panduan memilih asuransi penyakit kritis yang tepat sesuai kebutuhan Anda!

BACA JUGA: Ketahui Batas Usia Pertanggungan Asuransi Jiwa Sebelum Daftar

Apa Itu Asuransi Penyakit Kritis?

Asuransi penyakit kritis adalah produk asuransi yang memberi manfaat berupa proteksi jika pihak tertanggung didiagnosis menderita salah satu penyakit kritis yang tercantum dalam polis. Berbeda dengan asuransi kesehatan yang bekerja dengan sistem reimburse atau klaim atas biaya rumah sakit, asuransi ini memberi Uang Pertanggungan sekaligus (lump sum).

Nantinya, uang tersebut bisa digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk pengobatan, pemulihan, atau kebutuhan hidup lainnya. Umumnya, setiap perusahaan memiliki daftar penyakit yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mencermati daftar penyakit yang dicantumkan dalam polis sebelum membeli produk tersebut.

Jenis-Jenis Penyakit Kritis yang Ditanggung

Asuransi penyakit kritis umumnya mencakup penyakit serius yang pengobatannya lama dan memiliki risiko kematian yang tinggi. Jenis penyakit kritis ini juga bisa menelan biaya perawatan dan pengobatan yang sangat besar.

Beberapa jenis penyakit kritis yang umumnya ditanggung oleh perusahaan asuransi adalah sebagai berikut.

1. Stroke

Stroke merupakan penyakit kritis penyebab kematian terbesar di Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang anak muda maupun lansia, mulai dari usia 15-74 tahun. Adapun biaya pengobatan stroke sendiri bisa lebih dari Rp100 juta.

2. Penyakit Jantung

Penyakit kritis yang berada di urutan kedua paling mematikan di Indonesia adalah jantung. Bahkan kondisi ini juga bisa dialami oleh anak muda.

Data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia tahun 2022 mencatat bahwa penyakit jantung di kalangan anak muda Indonesia meningkat 2% setiap tahunnya. Salah satu penyebab utama adalah gaya hidup yang buruk. Biaya pengobatan penyakit jantung sendiri ditaksir mencapai lebih dari Rp200 juta.

3. Kanker

Kanker juga termasuk ke dalam penyakit kritis paling mematikan di Indonesia. Penyakit ini bisa menyerang sejumlah anggota tubuh dan dialami oleh siapapun. 

Selain itu, biaya pengobatannya juga sangat mahal karena pasien kanker harus menjalani serangkaian pengobatan, mulai dari kemoterapi hingga operasi. Biaya pengobatannya diperkirakan mencapai Rp250 juta.

4. Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal kronis adalah penyakit ketika 90% fungsi ginjal sudah hilang. Oleh karena itu, pasien harus melakukan terapi hingga cuci darah rutin. Sayangnya, terapi pengobatan gagal ginjal membutuhkan biaya yang sangat besar.

Bagi pasien yang harus melakukan cuci darah dua kali seminggu, biayanya sendiri sudah mencapai Rp50 juta per tahun. Belum lagi jika kondisinya lebih parah dan harus melakukan transplantasi ginjal, sudah pasti biayanya akan jauh lebih besar.

5. Penyakit Paru-Paru Kronis

Penyakit paru-paru kronis yang dimaksud mencakup asma, bronkitis kronis, dan emfisema. Penyakit ini menyerang organ paru-paru dan mengganggu kemampuan seseorang untuk bernapas dengan normal.

Penderita penyakit paru-paru kronis sering kali membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan dan obat-obatan yang mahal. Dengan risiko penyakit tinggi dan potensi komplikasi serius, proteksi dari asuransi penyakit kritis menjadi hal yang penting.

BACA JUGA: Cara Membuat Asuransi Kesehatan untuk Perlindungan Anda

Manfaat Memiliki Asuransi Penyakit Kritis

Memiliki produk asuransi ini tentu memiliki banyak sekali manfaat yang signifikan, khususnya dari sisi keamanan finansial. Berikut ini adalah beberapa manfaat utamanya.

1. Dana Tunai saat Dibutuhkan

Saat Anda atau keluarga menghadapi diagnosis penyakit kritis, maka Anda akan menerima sejumlah dana sesuai nilai pertanggungan. Dana ini bisa digunakan secara fleksibel, seperti untuk biaya pengobatan, pemulihan, atau perawatan jangka panjang.

2. Mengurangi Beban Finansial Keluarga

Dalam situasi krisis kesehatan, beban emosional yang dialami sudah sangat besar. Dengan memiliki asuransi penyakit kritis, maka Anda dapat meringankan beban keuangan keluarga, sehingga mereka bisa lebih fokus pada proses penyembuhan.

3. Perencanaan Keuangan yang Lebih Baik

Produk ini menjadi bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang yang efektif. Khususnya bagi Anda yang memiliki tanggungan keluarga atau sedang merancang masa pensiun.

4. Perlindungan Tambahan dari Asuransi Jiwa

Saat ini banyak polis asuransi untuk penyakit kritis yang tersedia sebagai rider atau tambahan dari asuransi jiwa. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan perlindungan ekstra.

Jenis-Jenis Asuransi Penyakit Kritis

Produk asuransi ini bisa diklasifikasikan berdasarkan beberapa kategori, antara lain sebagai berikut.

1. Berdasarkan Struktur Produk

  • Standalone: Produk asuransi yang berdiri sendiri dan khusus memberikan perlindungan terhadap penyakit kritis.
  • Rider: Produk tambahan dari polis asuransi jiwa utama yang memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit kritis.

2. Berdasarkan Jenis Pembayaran

  • Termin Benefit: Pembayaran yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi medis pihak tertanggung.
  • Lump Sum: Pembayaran dilakukan sekaligus saat diagnosis pertama keluar dan tanpa perlu menunggu proses pengobatan.

3. Berdasarkan Tahapan Penyakit

  • Early/Tahap Awal: Ada beberapa perusahaan dan agen asuransi yang menjual asuransi penyakit kritis early stage sebagai tambahan perlindungan bagi nasabah. Namun, ada juga yang sudah termasuk dalam asuransi penyakit kritis, tetapi dengan persentase dan besaran premi yang berbeda.
  • Advanced/Tahap Akhir: Termasuk jenis asuransi penyakit kritis yang umum dan sudah ada sejak dulu. Jadi, sering menjadi pilihan utama bagi mayoritas calon nasabah.

BACA JUGA: Risiko yang Ditanggung Perusahaan Asuransi secara Umum

Siapa yang Membutuhkan Asuransi Penyakit Kritis?

Pada dasarnya, setiap orang bisa dihadapkan pada risiko penyakit kritis. Akan tetapi, produk ini bisa menjadi sangat relevan bagi:

1. Profesional Muda

Orang-orang di usia produktif yang menjadi tulang punggung keluarga perlu melindungi penghasilan mereka apabila sewaktu-waktu tidak bisa bekerja karena kondisi medis serius. Oleh karena itulah, sangat penting untuk memiliki produk asuransi ini.

2. Individu dengan Riwayat Penyakit Keluarga

Apabila orang tua atau keluarga dekat Anda memiliki riwayat penyakit serius, seperti kanker atau stroke, maka Anda termasuk golongan berisiko. Jadi, sebaiknya mempertimbangkan untuk memiliki asuransi penyakit kritis.

3. Orang Tua atau Lansia Produktif

Meski besaran preminya cenderung lebih tinggi, tapi memiliki proteksi tetap menjadi yang terpenting. Terutama jika Anda masih memiliki tanggungan atau belum memiliki tabungan darurat yang cukup.

4. Anak Kecil

Terakhir, anak kecil membutuhkan asuransi penyakit kritis karena mereka juga tidak luput dari risiko penyakit kritis. Apalagi besaran preminya tergolong masih murah jika Anda berencana membeli produk asuransi ini untuk si kecil.

Nantinya, asuransi penyakit kritis ini akan sangat berguna bagi orang tua jika anaknya terkena salah satu penyakit kritis yang terdaftar dalam polis. Pasalnya, kemungkinan besar pekerjaan mereka akan terganggu karena harus fokus dengan penyembuhan si kecil. Jadi, asuransi ini dibutuhkan sebagai bentuk proteksi keuangan keluarga di waktu tidak terduga.

Tips Memilih Produk Asuransi Penyakit Kritis yang Tepat

Sebelum Anda memutuskan untuk membeli polis asuransi ini, berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan.

  1. Cek Daftar Penyakit yang Ditanggung: Pastikan Anda memilih produk yang menanggung penyakit-penyakit yang paling relevan dengan riwayat medis pribadi atau keluarga.
  2. Pahami Masa Tunggu dan Masa Pertanggungan: Biasanya, ada masa tunggu (waiting period) sebelum manfaat bisa diklaim. Pastikan Anda memahami berapa lama masa tersebut serta sampai usia berapa perlindungan diberikan.
  3. Bandingkan Nilai Pertanggungan dan Premi: Pilih produk dengan premi yang memiliki nilai seimbang dengan manfaatnya. Jangan sampai Anda tergiur premi murah jika nilai pertanggungannya tidak mencukupi kebutuhan.
  4. Kredibilitas Perusahaan Asuransi: Pilih perusahaan asuransi yang terpercaya, memiliki layanan klaim yang mudah, dan ulasan positif dari nasabah lain.
  5. Baca Polis Secara Menyeluruh: Perhatikan ketentuan pengecualian, syarat klaim, dan detail lain yang tercantum di dokumen polis.

BACA JUGA: Produk Asuransi Jiwa dan Fungsinya sebagai Proteksi Kesejahteraan Keluarga

Sudah Lebih Paham tentang Produk Asuransi Penyakit Kritis?

Asuransi penyakit kritis adalah perlindungan penting yang memberi dana tunai saat Anda menghadapi diagnosis penyakit serius. Dengan produk ini, Anda bisa menjaga kestabilan keuangan, mengurangi beban keluarga, dan fokus pada proses pemulihan tanpa harus khawatir soal biaya.

Jadi, jangan tunggu sampai sakit datang. Lindungi diri dan keluarga Anda dengan produk asuransi penyakit kritis yang tepat. Anda bisa konsultasikan soal kebutuhan asuransi bersama agen asuransi Alife by Vision di sini.

Artikel Terbaru

Alife®

Location
Grand Slipi Tower Lt.26 & 42 Jl. S. Parman Kav 22-24 Palmerah, Jakarta Barat, 11480
Follow Us