Logo
Become a clientBecome a Partner

Published on:

Modified on:

Author: Alife

Menentukan Asuransi Berapa Persen dari Gaji yang Disarankan

Share to:

asuransi-berapa-persen-dari-gaji

Di era modern yang dinamis seperti sekarang ini, memiliki perlindungan diri adalah hal yang sangat penting. Salah satunya adalah dengan memiliki asuransi. Namun, masyarakat awam kerap bertanya-tanya tentang idealnya asuransi berapa persen dari gaji.

Hal ini perlu diketahui terlebih dahulu agar mereka dapat memilih produk asuransi dengan besaran premi yang sesuai kemampuan. Apalagi kini ada banyak sekali produk asuransi dengan premi bervariatif.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan kebutuhan sehari-hari agar kewajiban membayar premi secara rutin tidak menjadi beban finansial Anda. 

Baca Juga: Cara Membuat Asuransi Kesehatan untuk Perlindungan Anda

Idealnya Asuransi Berapa Persen dari Gaji?

Banyaknya produk asuransi dengan besaran premi yang bervariatif memang memudahkan masyarakat awam dalam memilih jenis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial mereka. Akan tetapi, masih banyak juga orang-orang yang bingung dengan besaran asuransi berapa persen dari gaji.

Sebagai produk yang dapat memproteksi diri dan keluarga, memilih asuransi memang tidak bisa sembarangan. Jadi, tak heran jika banyak orang ingin untuk memiliki asuransi dengan manfaat lengkap, tetapi preminya tidak terlalu besar.

Sebab, pada dasarnya, asuransi hadir untuk menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil. Sehingga jangan sampai premi asuransi yang harus dibayar justru dianggap sebagai beban.

Lantas, idealnya asuransi berapa persen dari gaji? Jika Anda baru pertama kali akan membeli asuransi, maka bisa menyisihkan dana setidaknya 10% dari gaji untuk kebutuhan membayar premi asuransi.

Baca Juga: Manfaat Asuransi Kesehatan Keluarga untuk Hidup Lebih Tenang

Tips Mencari Asuransi Sesuai Kondisi Keuangan

Setelah mengetahui idealnya asuransi berapa persen dari gaji, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan dalam mencari produk asuransi yang sesuai kondisi keuangan. Berikut adalah beberapa di antaranya.

1. Memahami Kebutuhan Asuransi

Secara umum, asuransi berfungsi sebagai salah satu pondasi keuangan yang sehat, selain dana darurat. Jika dana darurat bertujuan untuk membantu Anda dalam menghadapi situasi darurat yang membutuhkan kehadiran uang tunai segera, maka asuransi bertujuan untuk membantu mengelola risiko besar yang mungkin terjadi tanpa diduga.

Hal inilah yang membuat asuransi kerap disebut sebagai uang kecil yang digunakan untuk melindungi uang besar. Dengan kata lain, jika Anda memiliki asuransi, maka dapat memproteksi batas kerugian finansial di angka tertentu. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk memahami kebutuhan asuransi sebelum membelinya.

2. Menyusun Prioritas Asuransi yang Harus Dimiliki

Selanjutnya, susunlah skala prioritas asuransi yang harus dimiliki. Salah satu proteksi yang wajib Anda punya adalah asuransi kesehatan. Sebab, sudah sepatutnya proteksi kesehatan menjadi prioritas utama yang harus Anda penuhi.

Sementara jika Anda memiliki riwayat penyakit kritis tertentu, maka disarankan juga untuk memiliki asuransi penyakit kritis. Berbeda halnya jika Anda ingin mendapat perlindungan atas nilai penghasilan apabila suatu hari meninggal dunia, maka bisa memilih asuransi jiwa.

3. Mengatur Arus Kas dengan Cermat

Agar bisa mendapatkan perlindungan asuransi secara maksimal, maka Anda wajib membayar sejumlah premi kepada perusahaan asruansi. Oleh karena itu, sangat perlu bagi Anda untuk mengatur arus kas secara sehat dan mengalokasikan sebagian pendapatan untuk membayar premi asuransi.

Jika Anda masih bingung dengan idealnya asuransi berapa persen dari gaji, maka bisa sisihkan sekitar 10% dari pendapatan untuk kebutuhan asuransi.

4. Memilih Periode Bayar Premi yang Tepat

Salah satu tips penting yang tidak boleh Anda lewatkan adalah memilih periode bayar premi yang tepat. Saat ini ada perusahaan asuransi yang menawarkan pembayaran premi, mulai dari bulanan, triwulan, per semester, hingga tahunan.

Jadi, Anda bisa memilih periode pembayaran premi yang sesuai dengan kondisi arus kas. Dengan begitu, kewajiban membayar premi tidak akan memberatkan Anda.

5. Menghindari Over-Insurance

Meski memiliki proteksi dengan manfaat maksimal adalah hal yang baik karena bisa mendukung kebebasan finansial Anda, tetapi jangan sampai Anda justru terjebak pada kondisi over-insurance. Singkatnya, over-insurance adalah berlebihan dalam berasuransi sampai memberatkan keuangan pribadi.

Jadi, Anda tidak perlu tergoda untuk menambah pembelian asuransi baru apabila produk asuransi yang sudah ada saat ini mampu melindungi Anda dari risiko-risiko tertentu.

Baca Juga: Kenali Segitiga Proteksi Asuransi untuk Perlindungan Optimal

Pastikan Pilih Premi Asuransi sesuai Kemampuan Finansial agar Tidak Jadi Beban!

Itu dia ulasan singkat mengenai idealnya asuransi berapa persen dari gaji serta berbagai tips mencari produk asuransi yang sesuai dengan kondisi finansial Anda. Agar tidak mengganggu arus keuangan, maka disarankan untuk memilih asuransi dengan besaran premi tidak lebih dari 10% penghasilan Anda.

Dengan begitu, Anda tetap bisa memenuhi kebutuhan lainnya dan memiliki proteksi diri dengan asuransi.

Adapun jika membutuhkan sesi konsultasi lebih lanjut terkait dengan pemilihan asuransi sesuai kondisi finansial Anda, maka bisa daftarkan diri sebagai klien Alife by Vision. Nantinya, agen kami yang akan menjelaskan lebih detail terkait masalah tersebut serta merekomendasikan produk asuransi sesuai kebutuhan dan kondisi Anda. Daftarkan diri Anda segera di sini!

Artikel Terbaru

Alife® Vision

Location
Grand Slipi Tower Lt.26 & 42 JL. S PARMAN KAV 22-24 Palmerah, Jakarta Barat, 11480
Follow Us